Info Beasiswa D1 D3 S1 S2

Senin, 26 Maret 2012

Dewa Wisnu




Tokoh pewayangan yang akan menjadi pembahasan saya pada tulisan kali ini adalah mengenai wisnu. Dalam pembahasan terdapat dua versi yaitu
1. Versi susastra hindu
2. Versi pewayangan jawa

Wisnu Dalam Susastra Hindu


Mari kita bahas satu persatu. Menurut susastra hindu bahwa kata viṣṇu berasal dari bahasa sanskerta, akar katanya viś, (yang berarti "menempati", "memasuki", juga berarti "mengisi" — menurut regweda), dan mendapat akhiran nu. Kata wisnu dapat diartikan: "sesuatu yang menempati segalanya". Pengamat weda, yaska, dalam kitab nirukta, mendefinisikan wisnu sebagai vishnu vishateh ("sesuatu yang memasuki segalanya"), dan yad vishito bhavati tad vishnurbhavati (yang mana sesuatu yang tidak terikat dari belenggu itu adalah wisnu).

Akar kata viś juga dihubungkan dengan viśva ("segala"). Pendapat berbeda-beda mengenai penggalan suku kata "wisnu" misalnya: vi-ṣṇu ("mematahkan punggung"), vi-ṣ-ṇu ("memandang ke segala penjuru") dan viṣ-ṇu ("aktif"). Penggalan suku kata dan arti yang berbeda-beda terjadi karena kata wisnu dianggap tidak memiliki suku kata yang konsisten.

Tahukah kamu bahwa di dalam susastra hindu nama wisnu lebih banyak disebutkan di antara dewa-dewi lainnya. Hal ini dapat dibuktikan misalnya, dalam kitab weda, dewa wisnu muncul sebanyak 93 kali. Ia sering muncul bersama dengan indra, yang membantunya membunuh wretra, dan bersamanya ia meminum soma. Hubungannya yang dekat dengan indra membuatnya disebut sebagai saudara. Dalam weda, wisnu muncul tidak sebagai salah satu dari delapan aditya, namun sebagai pemimpin mereka. Karena mampu melangkah di tiga alam, maka wisnu dikenal sebagai tri-wikrama atau uru-krama untuk langkahnya yang lebar. Langkah pertamanya di bumi, langkah keduanya di langit, dan langkah ketiganya di dunia yang tidak bisa dilihat oleh manusia, yaitu di surga (waw keren yah)

Skarang kita akan masuk ketahap selanjutnya yaitu mengenal berbagai macam bentuk dari dewa wisnu dalam ajaran filsafat waisnawa (terutama di india), wisnu disebutkan memiliki tiga aspek atau perwujudan lain. Ketiga wujud tersebut yaitu: kāraṇodakaśāyi vishnu atau mahā vishnu; garbhodakaśāyī vishnu; dan kṣirodakasāyī vishnu. Menurut bhagawadgita, ketiga aspek tersebut disebut "puruṣa avatāra", yaitu penjelmaan wisnu yang memengaruhi penciptaan dan peleburan alam material..
Dalam ajaran di asrama waisnawa di india, wisnu diasumsikan memiliki lima wujud, yaitu:
• Para. Para merupakan wujud tertinggi dari dewa wisnu yang hanya bisa ditemui di sri waikunta, juga disebut moksha, bersama dengan pasangannya — dewi lakshmi, bhuma dewi dan nila di sana ia dikelilingi oleh roh-roh suci dan jiwa yang bebas.
• Vyuha. Dalam wujud vyuha, dewa wisnu terbagi menjadi empat wujud yang mengatur empat fungsi semesta yang berbeda, serta mengontrol segala aktivitas makhluk hidup.
• Vibhava. Dalam wujud vibhava, wisnu diasumsikan memiliki penjelmaan yang berbeda-beda, atau lebih dikenal dengan sebutan awatara, yang mana bertugas untuk membasmi kejahatan dan menegakkan keadilan di muka bumi.
• Antaryami. Antaryami atau “sukma vasudeva” adalah wujud dewa wisnu yang berada pada setiap hati makhluk hidup.
• Arcavatara. Arcavatara merupakan manifestasi wisnu dalam imajinasi, yang digunakan oleh seseorang agar lebih mudah memujanya sebab pikirannya tidak mampu mencapai wujud para, vyuha, vibhava, dan antaryami dari wisnu.


Dalam purana, wisnu disebutkan bersifat gaib dan berada dimana-mana. Untuk memudahkan penghayatan terhadapnya, maka simbol-simbol dan atribut tertentu dipilih sesuai dengan karakternya, dan diwujudkan dalam bentuk lukisan, pahatan, dan arca. Dewa wisnu digambarkan sebagai berikut:
  • Seorang pria yang berlengan empat. Berlengan empat melambangkan segala kekuasaanya dan segala kekuatannya untuk mengisi seluruh alam semesta.
  • Kulitnya berwarna biru gelap, atau seperti warna langit. Warna biru melambangkan kekuatan yang tiada batas, seperti warna biru pada langit abadi atau lautan abadi tanpa batas.
  • Di dadanya terdapat simbol kaki resi brigu.
  • Juga terdapat simbol srivatsa di dadanya, simbol dewi laksmi, pasangannya.
  • Pada lehernya, terdapat permata kaustubha dan kalung dari rangkaian bunga
  • Memakai mahkota, melambangkan kuasa seorang pemimpin
  • Memakai sepasang giwang, melambangkan dua hal yang selalu bertentangan dalam penciptaan, seperti: kebijakan dan kebodohan, kesedihan dan kebahagiaan, kenikmatan dan kesakitan.
  • Beristirahat dengan ranjang ananta sesa, ular suci.
  • Wisnu sering dilukiskan memegang empat benda yang selalu melekat dengannya, yakni:
  • Terompet kulit kerang atau shankhya, bernama "panchajanya", dipegang oleh tangan kiri atas, simbol kreativitas. Panchajanya melambangkan lima elemen penyusun alam semesta dalam agama hindu, yakni: air, tanah, api, udara, dan ether.
  • cakram, senjata berputar dengan gerigi tajam, bernama "sudarshana", dipegang oleh tangan kanan atas, melambangkan pikiran. Sudarshana berarti pandangan yang baik.
  • gada yang bernama komodaki, dipegang oleh tangan kiri bawah, melambangkan keberadaan individual.
  • Bunga lotus atau padma, simbol kebebasan. Padma melambangkan kekuatan yang memunculkan alam semesta.


Versi pewayangan jawa

Dalam pementasan wayang jawa, wisnu sering disebut dengan gelar sanghyang batara wisnu. Menurut versi ini, wisnu adalah putra kelima batara guru dan batari uma. Ia merupakan putra yang paling sakti di antara semua putra batara guru.
Menurut mitologi jawa, wisnu pertama kali turun ke dunia menjelma menjadi raja bergelar srimaharaja suman. Negaranya bernama medangpura, terletak di wilayah jawa tengah sekarang. Ia kemudian berganti nama menjadi sri maharaja matsyapati, merajai semua jenis binatang air.
Selain itu wisnu juga menitis atau terlahir sebagai manusia. Titisan wisnu menurut pewayangan antara lain:

  1. Srimaharaja kanwa.
  2. Resi wisnungkara
  3. prabu arjunasasrabahu
  4. sri ramawijaya
  5. sri batara kresna
  6. prabu airlangga
  7. prabu jayabaya
  8. prabu anglingdarma
  9. prabu ken arok
  10. prabu kertawardhana




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates